Tuesday, April 12, 2011

IP Multimedia Subsistem

IP Multimedia Subsistem: "

A. Pengertian IMS

IMS (IP Multimedia Subsystem) merupakan susunan jaringan berbasis paket yang bersifat fleksibel yang setiap operator jaringan bisa atau mungkin untuk menghadirkan multimedia dan layanan-layanan yang menguntungkan bagi operator. Teknologi IMS ini menggabungkan teknologi wireless dan wireline dengan layanan suara dan data. IMS muncul diawali dengan kehadiran teknologi softswitch , IMS ini adalah awal dari konsep NGN (Next Generation Network). Dengan IMS Internet dapat diakses oleh setiap orang di berbagai lokasi.

Prinsip IMS adalah mengatur session untuk setiap layanan. IMS juga membantu Operator untuk memperkenalkan layanan-layanan yang baru seperti Webbrowsing, WAP dan MMS. Selain itu dengan IMS kita juga dapat membaca E-mail, menonton film, atau ikut video conference dimanapun kita berada dengan menggunakan perangkat 3G.

Jaringan 3G ini bertujuan menggabungkan dua aspek yang sangat penting dalam komunikasi yaitu internet dan komunikasi seluler. Elemen kunci dalam arsitektur 3G adalah IMS, yang berfungsi untuk menyediakan akses seluler dimanapun ke seluruh layanan internet. Standar IMS mendukung banyak teknologi akses jaringan termasuk GSM, WCDMA, CDMA 2000, dan WLAN.

Protokol sinyal utama yang digunakan pada IMS adalah Session initiation Protokol (SIP) yang merupakan standar yang diajukan untuk komunikasi multimedia antara pengguna yang berinteraksi dengan suara, video, dan IM.

B. Konsep IMS

Konsep IMS adalah memberikan layanan internet di berbagai tempat dengan meggunakan teknologi seluler. Dari sisi pengguna, IMS memberikan layanan komunikasi person-to-person dan person-to-content dengan berbagai model komunikasi, meliputi suara, teks, gambar dan video, atau kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan terkontrol.

Dari sisi operator, IMS memberikan kemajuan yang sangat penting pada konsep arsitektur layering dengan mendefinisikan sebuah arsitektur horizontal, dimana service enablers dan common functions dapat di gunakan ulang untuk berbagai aplikasi. Pada konsep NGN dengan softswitch (wireline), seluruh session layanan yang timbul akan dilewatkan pada call manager (softswitch) baik data maupun suara.


Gambar 2. Call Control (Voice) dalam konsep NGN (Softswitch) (sumber: TEKELEC)

Softswitch pada awal lahirnya lebih banyak diarahkan pada layanan suara, oleh karena itu maka session yang ditimbulkan untuk layanan data menjadi tidak efektif dilewatkan pada satu server tunggal (softswitch). Hal ini dikarenakan, database pelanggan yang terlibat dalam layanan data tidak seluruhnya menggunakan layanan suara, demikian sebaliknya. Dengan konsep IMS ini maka ketidakesfisienan dapat diatasi dengan menggunakan IP Sub System (server) yang akan mengatasi layanan berdasarkan fitur - fiturnya, dimana setiap layanan akan dimengerti oleh session yang dibangun. Dengan IMS ini juga, kita dapat menggunakannya untuk membangun multi layanan dengan satu session, yang dapat menjadikan proses komunikasi yang dibangun lebih efisien. Dalam hal ini protocol SIP (session initiation protocol) akan sangat berperan.

IP Multimedia Subsystem (IMS) pada dasarnya dibuat khusus untuk jaringan mobile agar dapat memberikan layanan telekomunikasi berbasis IP.


Gambar Multimedia Session dalam Konsep IMS (sumber: TEKELEC)

Teknologi IMS juga diperkenalkan oleh lembaga Third Generation Partnership Project (3GPP) yang bergerak dalam bidang jaringan mobile, khususnya dalam pengembangan konsep jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). Lembaga 3GPP2 telah mendefinisikan suatu referensi arsitektur, functional splits, spesifikasi protocol dan lainnya. Selain mendukung fitur utama, dapat dimungkinan pula pengembangan aplikasi oleh pihak ketiga melalui Session Initiation Protocol (SIP), integrated access dan charging.

Konsep IMS diperkenalkan di dunia telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan pengguna dengan spesfikasi sebagai berikut:

· proses pengiriman layanan komunikasi multimedia dengan karakteristik real time dan person to person dengan basis IP (seperti voice or videotelephony), demikian juga halnya dengan komunikasi person-to-machine (seperti layanan gaming).

· Mengembangkan layanan komunikasi multimedia real-time dengan non-real-time (seperti video live streaming dan chatting).

· Mampu melayani dan berinteraksi dengan layanan dan aplikasi yang beragam (seperti mengkombinasikan presence dan instant messaging).

· Kemudahan dalam melakukan setup multi layanan dalam satu session tunggal atau multi session secara bersamaan.

Arsitektur IMS

Arsitektur layanan IMS adalah susunan yang membantu jangkauan yang luas dan pada jaringan ini dimungkinkan fleksibilitas Protokol SIP. Arsitektur IMS bisa mendukung multiple application servers yang menyediakan layanan telepon tradisional (POTS/PSTN / PUBLIC SWITCH TELEPHONE NETWORK) dan layanan seperti halnya instant messaging, push to talk, multimedia messaging, video streaming, dan lainnya.

Arsitektur IMS mempunyai tiga lapisan,yaitu :

• Lapisan Transport dan Endpoint

Kedua lapisan ini berfungsi untuk mengatur (menyambung dan memutuskan) pensinyalan SIP (service internet protocol) untuk membentuk session dan menyediakan layanan bearer seperti mengubah suara dari format analog atau digital menjadi paket IP yang menggunakan Realtime Transport Protocol (RTP).

• Lapisan Session Control

Didalam lapisan session control ini terdapat Call Session Control Function (CSCF) yang berfungsi menyediakan registrasi dan melakukan proses routing dari pesan pensinyalan SIP ke application server yang dituju. Interworking antara Call Session Control Function (CSCF) dengan lapisan transport dilakukan dengan tujuan untuk menjamin semua layanan yang melaluinya. Dalam lapisan ini termasuk juga informasi registrasi end user yang sedang melakukan komunikasi (contohnya IP address), informasi roaming, layanan telepon (contohnya informasi call forwarding), informasi layanan pesan instant, dan pilihan voice mail. Di dalam Lapisan session control termasuk Media Gateway Control Function (MGCF), yang juga bekerjasama antara SIP signalling dengan media gateway (seperti H.248). MGCF berfungsi untuk mengatur distribusi dari session melalui multiple media gateways. Sedangkan Media Server Function Control (MSFC) berfungsi untuk menyediakan fungsi yang sama untuk media server.

• Layer Application Server

Lapisan ini ada application server yang menyediakan layanan end user logic. Arsitektur IMS dan pensinyalan SIP ini punya kemampuan yang fleksibel untuk mendukung berbagai macam variasi dari application servers untuk mengkomunikasikan layanan telepon dan non telepon .

Selain itu IMS juga mempunyai fitur – fitur yang dapat mendukung kinerja IMS antara lain

1. Platform umum dengan komponen yang dapat dipake ulang.

2. Biaya pemakaian dan penataan yang lebih kecil dibandingkan menggunakan teknologi lain.

3. kombinasi dari fungsionalitas dari setiap solusi.

4. Konsisten, interface terbuka untuk pengembang pihak ketiga.

5. Konsistensi bagi pihak end user dengan dimungkinkannya roaming tidak terbatas hanya ke layanan home network.

Referensi :

The IMS: IP Multimedia Concepts and Services in the Mobile Domain, Miikka Poikselka, John Wiley & sons, Ltd (ISBN: 0-470-87113-X)

Abdi Zaenal (2006), Industri telekomuniksi : Lokomotif pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa

IP Multimedia Sub System (IMS), Overview and Applications', 3G Americas, July 2004.

Mobile broadband

"

No comments:

Post a Comment

Comments